Selasa, 12 Agustus 2008

Biasakanlah berbuat cerdas.

Ada hal yang sangat unik, demgan perkataan berkerja keraslah, akan tetapi tidak memikirkan untuk bekerja cerdas.
Suatu bank hanya ibarat tempat penyimpanan uang, akan tetapi hal itu dibentuk dengan pikiran cerdas sehingga menciptakan suatu produk yang dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.
Akan tetapi banyak menganalogikan cerdas dan licik, itu adalah suatu kesalahan besar terman. Oleh karena itu cobalah untuk bertindak secara cerdas baik itu dalam bisnis ataupun sustu kegiatan lainnya. Dan apabila kerja keras dan cerdas dilakukan secara bersamaan itu akan menghasilkan suatu hasil yang luar biasa,,,,,,,,slam dari temanmu akbar...

Kesenangan dan tuhan

Kesenangan dan tuhan seharusnya berbarengan, itu kadang kala dilupakan oleh manusia itu sendiri, rasa puji syukur yang seharus di sertai dengan kesenangan dan kemenangan diri,sering dilupakan oleh banyak umat manusia (termasud saya).
Ini membuat suatu kemenangan atau kesenangan tersebut tidak mempunyai makna , sebab alangkah ruginya manusi tidak dapat meninkmati suatu nikmat yang telah di berikan oleh Tuhanmu dengan kepuasan hati kecil mu....
ini membuat banyaknya pemimpin yang kehilangan kontrol atau moral yang sesungguhnya telah di capai dengan harapan senyuman dari tuhannya, ini akan membuat diri seseorang akan mencari suatu kepuasan lain selain senyum dari tuhannya,,,,,,,,,
ini membuat saya mengerti akan kata-kata yang terdapat dalam agama saya (islam), berbuatlah atas nama alllah, sebab agama lah sebagai tumpuan kita, sebagai tempat mencurahkan keadaan kita, sebab senyum tuhan telah kita capai, apabila kita puas atas hasil yang kita capai dengan kerja keras dan tujuan yang ingin dicapai oleh manusia,,,,,dengan rasa dan sikap yang menunjukan puji syukur kepada Nya.

wanita yang sempurna,,,,,,,

Itu yang saya bisa ucapan terhadap teman yang sangat luar biasa dalam menghadapi kerasnya dan beragamnya masalah didunia ini yang seharusnya dikendalikan oleh manusia lewat rasa, sifat dan kraker yang dibentuk, emang dikau luar biasa kawan.
Sifat ini lah yang telah menyadarkan diri saya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,ya,,,,,,,,,,,,,,,,,saya, semenjak semester genap ini, banyaknya kegiatan dan pekerjaan yang saya ambil sehingga saya melalaikan tujuan yang sebenarnya yang ingin saya capai dengan pembenaran rasio sendiri atau dengan kata lain bertindak pasif atas hal yang sudah saya tanam, pupuk semenjak menginjakkan diri dibanku kuliah...
hahahhahaha,,,,,,,,,,,,,,,,,,emang itulah kebodohan............hehehehhehe,, ya,,,,, walaupun saya mulai berkegiatan dari pukul 7,00 sampai 20.00, ini bukan alasan, sebab waktu adalah aku,,,,,,,waktu bukan alasan, kelelahan dan persiapan bukan alasan, karena waktu adalah aku...mental berjuangku yang dibutuhkan disini dalam bembina benih yang saya tanam, walaupun pendidikan yang utama, akan tatapi pendidikan adalah bukan tujuan terakhir dalam hidup, masih banyak hal-hal yang teruss diasah ,,,,,,,,,,(ya target sampai 23 tahun sihhh).....................
terima kasih teman, sifatmu telah mengembalikan saya terhadap tujuan utama saya,,,,,,,,,,,,,,,,dalam mencapai hal yang saya citakan sebagai penopang utama atas pendidikan yang saya bina selama ini........................

keraguan dan kerakusan diri,,,,

Inilah gambaran pada diri saya saat ini dalam meraungi samudra kehidupan dalam mendapatkan senyuman tuhanku,,,,,,karena kadang-kadang ombaknya dapat menghipaskan manusia dari persaingan hidup ini ,,,,,,,,,,,,,,,,
Dalam 3 tahun ini saya mengambil seluruh kesempatan pada diri saya baik itu pendidikan (FH dan FE), jaringan, komunitas, pergaulan (maklum pinginnya jadi entrepreneur) serta hal yang saya angggap dapat menciptakan hal positif atas perkembangan diri (rakus ya gw).
Dengan semangat bukan untuk kemapanan, tetapi untuk menghidari diri dari kemiskinan sebenarnya,,,,,,,,,,,,,,ini terus saya gelutin tiga tahun terakhir ini, walaupun ini ada hasil, baik dalam cita-cita. yang dengan kaat lain, saya mulai dapat incam yang cukup...................*hehehhehee.........bergaya ni.................*
namun keraguan mulai muncul, akibat banyaknya bidang yang diambilll....ya.....keraguan tersebut membuat saya berpikir, siapakah saya, maujadi apa saya. sebab kadang kala kesempatan yang telah saya ambil membuat saya puas, emang ini adalah kesalahan besar (yang sangat)
hahahahhahahahaham, ini perlu yang saya ubah, walaupun banyaknya tantangan baik dari segi kerja sama dengan orang yang relatif tua ataupun dengan sesama teman yang dikampus dalam organisasi tertentu, sebab pikiran yang telah dibentuk diluar kampus sangat berbeda dengan dengan pergaulan dikampus, sehingga menimbulkan suatu pertanyaannn , apakah saya udah berkembang apa blm? ,apa langkah yang saya ambil udah tepat atau belum?..................hahahhahahahahhahaha,,,,emang pertanyaan ini membingungkan saya.
Hanya satu yang dapat saya lakukan yaitu berserah diri pada alllah,,,,,,,,hanya itu yang dapat dilakukan manusia yang penuh dengan kekurangan dan ketidak pastian ini,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Setiap orang mempunyai bakat marketing

kata-kata ini saya kutib dari salah satu buku kegemaran saya, yang menjelaskan bahwa, setiap manusia lahir kedunia ini,tangisannya membuat ketertarikan atau tanggapan dari orang-orang sekeliling.
Ini yang membuat saya yakin bahwa setiap manusia dapat menjadi entrepreneur sejati, dan ini yang meyakin saya dalam bertindak dalam mencapai tujuan saya, dalam pendidikan, jaringan, komunitas, dan pertemanan.....
karena langkah ruginya manusia tidak mendapatkan suatu rezeki yang telah di tetapkan atau digariskan padanya dengan sepenuhnya......sebab semasa nabi muhamad saw melakukan israj miraj, beliu menanyakan pada malaikat jibril, “harta siapa itu”, dan malaikat menjawab itu adalah harta umatmu yang belum diambil oleh umatmu sendiri.
Ini membuat saya yakin bahwa kemampuan manusia tidak sebatas terhadap yang dirasakan sekarang ini secara individu, akan tetapi masih banyak kemapuan yang belum ditunjukan bak raksasa yang sedang tidur.
Ini membuat optimis saya terhadap garis yang telah saya rencanakan walaupun banyaknya hembasan ombak baik dari sekitar dan diri saya.
Sebab cita-cita merupakan harapan yang telah dicapai walaupun itu bentuk pikiran, hal ini tergantung mental kita sebagai manusia sesungguhnya dalam menciptakan harapan tersebut, sebab garis kehidupan ditentukan oleh diri kita bung, jemputlah kesempatan itu, jangan tunggu kesempatan tersebut, dan jangan kuatkan rasio atas alasan materi yang kurang, kan tetapi kuatkanlah rasio atas kemapuan yang sebenarnya yang dimiliki melewati teman-teman sekitarmu, atau jaringan mu, (ingat nabi muhamad saw mempunyai shabat dalam perjuangannya).